Oleh ; Rahmad M Arsyad
Sebelum pulang kampung halaman, saya menekuni kembali hobi lama saya, yakni belajar menekuni data-data statistik. Mengapa? Seperti slogan Badan Pusat Statistik (BPS), “Data Mencerdaskan Bangsa!”
Hasilnya, saya sedikit syok saja malam ini membaca prestasi dan presentasi ekonomi akan kampung halaman saya di Donggala.
Pertama, ternyata kampung halaman saya dalam 5 tahun terakhir konsisten jumlah penduduk miskinnya berada di atas 50 ribu jiwa yang kalau di presentasikan berada di atas 17 % tentu ini di atas rata-rata Nasional 9,71 %.
Artinya jumlah penduduk miskin di Kabupaten Donggala ini hampir dua kali lipat di atas daerah lain di seluruh Republik Indonesia.
Kedua, jika ditanyakan indikator apa yang menyebabkan angka kemiskinan tersebut begitu besar? Salah satu indikator yang bisa dijadikan penjelasan yakni rendahnya Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Donggala.
“Nuapa moje” PDRB? (Bahasa Kaili artinya Ap aitu PDRB?). PDRB adalah jumlah atau nilai tambah bruto yang timbul dari seluruh aktivitas sektor perekonomian di daerah yang secara sederhana berhubungan seluruh struktur ekonomi daerah itu.
Sayangnya, PDRB Kabupaten Donggala dari data BPS 2021 menunjukkan angka yang masih kurang menggembirakan yakni kedua terkecil dari bawah layaknya tingkat kemiskinan Donggala yang masih berada pada posisi ke dua terbesar dari seluruh Provinsi Sulawesi Tengah. Ini menjelaskan, artinya aktivitas ekonomi yakni produksi, distribusi, dan konsumsi belum terlalu optimal di Donggala.
Ketiga, gambaran Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Donggala dari data BPS Donggala masih berada di angka 65, 56 % di bawah rata-rata Nasional yang berada pada angka 72,29 %. IPM sendiri berhubungan dengan kualitas dan standar hidup manusia yang berarti masih banyak pekerjaan rumah bagi peningkatan IPM di kampung halaman terutama harapan hidup, melek huruf, dan lama pendidikan.
Tentu ini bukan pekerjaan mudah. Saya lalu sadar, terutama pada bidang upaya memajukan ekonomi daerah, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Donggala masih punya banyak Pekerjaan Rumah (PR) sesuai tugasnya membangun kesejahteraan ekonomi dan pelaku usaha di kampung halaman.
Karena layaknya pesan Imam Ali bin Abi Thalib: “Seandainya kemiskinan itu berwujud manusia, sudah aku bunuh dia.” Selamat lebaran, maaf lahir bathin.
Penulis adalah Ketua Umum KADIN Donggala.