Berdasarkan kitab Suci Catur Weda, Kita Suci Pancama Weda “Bhagavat Gita” dan kita suci Weda Smerti ” Srimad Bhagavatam/ Bhagavantam Purana “, kemudian dipertegas lagi dengan Prasasti di Pura Pasek Gelgel Aan di Desa Aan, Kecamatan Banjarakan, Kabupaten Klungkung Propinsi Bali (Indonesia) serta Lontar *Babat MAHA GOTRA PASEK SANAK SAPTA RSI dan * Babat Satria Dalam* maka Silsilah Leluhur dan keturunan Prof. IPutu Sudiarsa Boy Arsa, Ph.D adalah sebagai berikut:
Bermula dari Keperibadian Tuhan Yang Maha Esa telah menciptakan siklus Kehidupan dalam satu kurun waktu kehidupan semua jenis mahluk hidup di Jaga raya ini yang disebut dengan Kalpa. Berapapun waktu siklus Kalpa yang diciptakanNYA adalah atas keinginan dan sekehendakNYA.
Siklus ciptaan Tuhan yang dinamakan Kalpa ini berjumlah seribu Yuga. Dalam ajaran agama Hindu, satu Kalpa berarti: “satu hari Kehidupam ” Dewa Brahma” . Berarti satu hari untuk Brahma sama dengan seribu Yuga. Satu Yuga terdiri dari empat zaman: Satya Yuga, Treta Yuga, Dwapara Yuga, dan Kali Yuga. Jangka waktu pada masing-masing zaman adalah sebagai berikut
Satya Yuga jumlah waktunya 1.728.000 tahun kehidupan manusia,
Treta Yuga waktunya sebanyak 1.296.000 tahun kehidupan manusia,
Dwapara Yuga jumlah waktunya 864.000 tahun kehidupan manusia dan
Kali Yuga waktunya sebanyak 432.000 tahun kehidupan manusia
Jika jangka waktu keempat zaman tersebut dijumlahkan menjadi 4.320.000 tahun artinya sama dengan masa satu siklus Yuga. Kalau Satu Kalpa masanya 1000 yuga maka satu Kalpa sama dengan 4.320.000 × 1000 = 4.320.000.000 tahun.
Kesimpulannya satu Kalpa sama dengan 4.320.000.000 tahun bagi manusia, atau sama dengan satu hari bagi kehidupan Dewa Brahman.
Inilah jangka waktu satu Kalpa menurut agama Hindu.
Tuhan meciptakan Sistem bahwa dalam Satu Siklus Kalpa terdiri dari 14 zaman Manwantara yang berarti ada 14 Dewa Manu dalam satu Kalpa karena setiap satu zaman Manwantara dipimpin oleh seorang mahluk hidup berbeda yang bergelar Manu.
Menurut Purana, enam Manwantara telah berlalu dan Manwantara yang ketujuh sedang berlangsung sekarang yang diperintah oleh Vaivasvata Manu.
Selebihnya tujuh Manwantara lainnya akan terjadi di masa depan dan dipimpin oleh seorang Manu yang baru.
Berikut ini adalah daftar 14 Manwantara Manu dalam sikul satu Kalpa antara lain
Pertama Swayambu
Kedua Swarocisa
Ketiga Utama
Keempat Tamasa
Kelima Raiwata Keenam Caksusa
Ketujuh Waiwaswata ( Manu Sekarang)
Kedelapan Sawarni
Kesembilan Daksasawarni
Kesepuluh Brahmasawarni
Kesebelas Darmasawarni
Kedua belas Rudrasawarni
Ketiga belas Rocya atau Dewasarni
Keempat belas Botya atau Indrasawarni
Sesuai dengan urain 14 daftar Manu yang sudah disebutkan diatas, Siklus waktu kehidupan dijagat raya yang disebut dengan Kalpa ini, pada awal mulanya telah menciptakan dua mahluk hidup dengan keperibadian yang berlawanan namun saling melengkapi untuk menjadi sempurna yang dikenal sebagai Manu Pertama yang bernama Swayambuh Manu (pria) dan Satarupa (Wanita).
Manu yang sekarang bernama Vaivasvata Manu adalah putra dari Dewa Surya (Wiwaswan) atau dewa matahari yang merupakan Salah satu dewa yang menjadi manifestasi Keperibadian Yang Maha Esa. Waiwaswata Manu sendiri terlahir pada zaman Satya Yuga dan mendirikan kerajaan bernama Kosala, dengan pusat pemerintahan di Ayodhya. Ia memiliki sepuluh anak: Wena, Dresnu (Dresta), Narisyan (Narisyanta), Nabaga, Ikswaku , Karusa, Saryati, Ila, Persadru (Persadra), dan Nabagarista. Dalam kitab Matsya Purana, beliau muncul sebagai Pemimpin yang menyelamatkan umat manusia dari bencana cairan bah setelah beliau menerima Wahyu dari Awatara Dewa Wisnu yaitu Matsya Awatara (Awatara Dewa Wisnu yang berwujud ikan).
Ikswaku adalah raja pertama dari kalangan Dinasti Ikswaku dan leluhur Suryawangsa atau Dinasti Surya dalam mitologi agama Hindu. Sesuai dengan yang sudah dijelaskan diatas bahwa Dewa Iksvaku adalah putra Waiwaswata Manu, leluhur manusia sekaligus pelopor peradaban dunia termasuk di Nusantara pada Manwantara ketujuh .
Penerus Dewa Iksvaku adalah Dewa Ariyama sebagai penguasa Dunia penerus dari kalangan Dinasti Ikswaku dan leluhur Suryawangsa atau Dinasti Surya. Beliau merupakan keturunan Iksvaku yang merupakan leluhur generasi kedua umat manusia sekaligus pelopor peradaban dunia termasuk Nusantara. Pada saat ini disebut zaman Manwantara ketujuh.
Salah satu keturunan Dewa Aryama diutus ke Nusantara tepatnya di Jawa Dwipa untuk menjaga kedamaian dunian termasuk juga dibelahan Nusantara , beliau adalah Sangyang Pasupati titisan Dewa Siwa. Bliau melakukan Tapa brata dan Semedi di Gunung Semeru Jawa Timur memohon anugrah kepada Tuhan Yang Maha Esa agar Bumi di Nusantara Aman, Tentram dan damai.
Sangyang Pasupati (titisan Dewa Siwa)
Menurunkan
Sangyang Sapta Hyang ( Sangyang Tri Lingga dan Sangyang Catur Lingga) (para Nabi) setelah itu para Nabi ini Menurunkan
Sangyang Panca Tirtar (Nabi), Nabi Nabi ini telah
Menurunkan
Sangyang Sapta Pandita (salah satunya dari ketujuh Rsi tersebut adalah Sangyang Empu Whita Dharma )(Nabi)? Empu Ehita Dharma
Menurunkan
Sangyang Empu Wira Dharma (Nabi) lalu Empu Wira Dharma
Menurunkan
Sangyang Empu Pratekta (Nabi), Mpu Pratekta
Menurunkan
Sangyang Empu Dwijaksara (Nabi), Mpu Dwijaksara
Menurunkan
Ratu Kipatih Ulung (kesatria), Kipatih Ulung
Menurunkan
Ratu Gusti Semara Natha (Kesatria), Ratu Gusti Semara Natha
Menurunkan
Ratu Gusti Rare Angon (Kesatria), Ratu Gusti Rare Angon
Menurunkan
Raja Bali tahun 1343-1450 M. ( Kiyai Gusti Agung Pasek Gelgel )
Lalu Raja Bali Kiyai Gusti Agung Pasek Gelgel menurunkan
_Ratu Pasek Gelgel Aan, (Penguasa), Ratu Pasek Gelgel Aan
Menurunkan
Ratu Pasek Gelgel Aan Kedisan. (penguasa), Ratu Pasek Gelgel Aan Kedisan
Menurunkan
Ratu Pasek Gelgel Aan Kedisan Tulikup.(penguasa), Ratu Pasek Gelgel Aan Kedisan Tulikup
menurunkan
Ratu Pasek Gelgel Aan Kedisan Tulikup Jagaraga. (Penguasa), Ratu Pasek Gelgel Aan Kedisan Tulikup Jagaraga
menurunkan
Niang Kompyang Pratisentana Ratu Pasek Gelgel Aan Kedisan Tulikup Jagaraga._ .(MahlukSuci), lalu beliau menurunkan _Kelab . Pratisentana Ratu Pasek Gelgel Aan Kedisan Tulikup Jagaraga Niang Kompyang. (Mahluk Suci), Klab telah
menurunkan
Buyut Pratisentana Ratu Pasek Gelgel Aan Kedisan Tulikup Jagaraga Niang Kompyang Kelab .(mahluk Suci), setelah itu Buyut
Menurunkan
Kumpi Pratisentana Ratu Pasek Gelgel Aan Kedisan Tulikup Jagaraga Niang Kompyang Kelab Buyut.(mahluk Suci), lalu Kumpi srndiri telah
Menurunkan
Mendra Pratisentana Ratu Pasek Gelgel Aan Kedisan Tulikup Jagaraga Niang Kompyang Kelab Buyut Kumpi. .(Suci) dan Ayah Mendra Menurunkan _Nym Naksa. Pratisentana Ratu Pasek Gelgel Aan Kedisan Tulikup Jagaraga Niang Kompyang Kelab Buyut Kumpi Mendra.
dan Akhirnya Nym Naksa melahirkan Prof IPutu Sudiara Boy Arsa, Ph.D bersaudara!
Salam Rahayu
Sumber Literatur
- Kitab Suci Catur Weda .
- Kitab Suci Pancama Weda Bhagavat Gita.
- Kitab Suci Weda Srimad Bhagavatam.
- Kitab Suci Weda Smerti Purana- Purana.
- Prasasti di Pura Pasek Gelgel Aan.
- Lontar Babat Maha Gotra Pasek Sanak Sapta Rsi.
- Lontar Babat Satria Dalem.
(red)
Akan lebih bermanfaat untuk masyarakat apabila juga dipaparkan kejelasan Saudara dan atau pretisentane (Keturunan) dan saudara Pasek Gelgel Aan dan seterusnya. Ini memungkinkan penukis juga akan menemukan cabang-cabang keturunan leluhurnya yang mana dapat menjadi jembatan silahturahmi keluarga besar Pretisentane Pasek Gelgel Aan..
Yang saya tahu, banyak sumber menuliskan Babad (untuk sinonim Silsilah) (bukan Babat). Yang mana sebenarnya istilah/penulisan yang baku ?
Terima kasih sudah berbagi.